O pelindung yang suci dari orang-orang yang berharap,Santa Rita, yang permohonannya dihadapan Tuhan tidak pernah ditolak, yang kelimpahan pemberiannya dalam kemurahan telah di kenal sebagai penasehat dari yang berputus asa dan sesuatu yang tidak mungkin. Santa Rita yang sangat sederhana, murni, sabar, dan mencintai Yesus yang di salib dengan penuh kasih, memperoleh apapun yang dimintanya kepada Tuhan. Yang oleh karenanya semua yang percaya telah di tolongnya, yang memberi pengharapan, bila tidak mengalami penyembuhan, paling tidak adanya rasa nyaman; kabulkanlah permohonan kami. tunjukkanlah kekuasaanmu bersama Tuhan atas nama para pemohon, bermurah hatilah kepada kami, seperti pada banyak kejadian yang menakjubkan, untuk kemuliaan Tuhan yang besar, untuk penyebaran dari devosi, dan untuk penghibur bagi mereka yang mempercayaimu. Kami berjanji,jika permohonan kami dikabulkan, kami akan memujamu dengan memperkenalkan kebaikan hatimu, memuliakan dan menyanyikan puji-pujian bagimu dan kekuatanmu di hadapan Hati Kudus Tuhan Yesus. kami berdoa untuk ujud ini (nyatakan permohonanmu)
Kumpulan Doa-doa katolik dalam bahasa Indonesia dan Tetun Belu - Malaka
Senin, 13 Mei 2019
Minggu, 16 Desember 2018
Doa St.Fransiskus dari Asisi
Doa Santo Fransiskus Dari Asisi
18:33
TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta
kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa
pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa
kerukunan.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa
kebenaran.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa
kepastian.
Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa
harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa
sukacita.
Ya Tuhan Allah,
ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada
dihibur;
mengerti daripada dimengerti;
mengasihi daripada dikasihi;
sebab dengan memberi kita menerima;
dengan mengampuni kita diampuni,
dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup
Kekal.
Amin.
Dominus illuminatio mea!
sakramen Gereja Katolik
0
komentar
7 Sakramen Gereja Katolik
Seringkali kita bertanya, dan kadang dipertanyakan
oleh saudara-saudari kita dari Gereja lain yg non- Katolik, apakah 7 (tujuh)
Sakramen dalam Gereja Katolik ditetapkan oleh Kristus dan mempunyai dasar
biblis yang kuat ttg itu. Kadang kita sendiri bingung dan tidak tahu mau
menjawab apa. efeknya adalah pnghayatan kita terhadap Sakramen pun kurang
mendalam. Semoga bahan ini menjadi pengetahuan iman yang membantu rekan-rekan
untuk semakin memahami apa yang kita imani selama ini.,
SAKRAMEN – SAKRAMEN GEREJA KATOLIK
Ketujuh sakramen (Pembaptisan, Penguatan, Ekaristi,
Pengakuan Dosa, Tahbisan, Perkawinan, dan Urapan orang sakit) merupakan tanda
yang menyampaikan rahmat dan kasih Tuhan secara nyata. Hal ini merupakan
pemenuhan janji Kristus yang tidak akan pernah meninggalkan kita sebagai yatim
piatu (Yoh 14:18). Melalui sakramen tersebut, Allah mengirimkan Roh Kudus-Nya
untuk menyembuhkan, memberi makan dan menguatkan kita.
Keberadaan sakramen sebenarnya telah diperkenalkan sejak zaman Perjanjian Lama,
tetapi pada saat itu hanya merupakan simbol saja -seperti sunat dan perjamuan
Paskah (pembebasan Israel dari Mesir)- dan bukan sebagai tanda yang
menyampaikan rahmat Tuhan. Kemudian Kristus datang, bukan untuk menghapuskan
Perjanjian Lama melainkan untuk menggenapinya. Maka Kristus tidak menghapuskan
simbol-simbol itu tetapi menyempurnakannya, dengan menjadikan simbol sebagai
tanda ilahi. Sunat disempurnakan menjadi Pembaptisan, dan perjamuan Paskah
menjadi Ekaristi. Dengan demikian, sakramen bukan hanya sekedar simbol semata,
tapi menjadi tanda yang sungguh menyampaikan rahmat Tuhan.
Di sini kita melihat bagaimana Allah tidak menganggap benda- benda lahiriah sebagai sesuatu yang buruk, sebab di akhir penciptaan Allah melihat semuanya itu baik (Gen 1:31). Bukti lain adalah Kristus sendiri mengambil rupa tubuh manusia (yang termasuk ‘benda’ hidup) sewaktu dilahirkan ke dunia (lih. Ibr 10:5) Kita dapat melihat pula bahwa di dalam hidupNya, Yesus menyembuhkan, memberi makan dan menguatkan orang-orang dengan menggunakan perantaraan benda-benda, seperti tanah sewaktu menyembuhkan orang buta (Yoh 9:1-7); air sewaktu mengubahnya menjadi anggur di Kana (Yoh 2:1-11), roti dan ikan dalam mukjizat pergandaan untuk memberi makan 5000 orang (Yoh 6:5-13), dan roti dan anggur yang diubah menjadi Tubuh dan DarahNya di dalam Ekaristi (Mat 26:26-28). Jika Yesus mau, tentu Ia dapat melakukan mujizat secara langsung, tetapi Ia memilih untuk menggunakan benda- benda tersebut sebagai perantara. Janganlah kita lupa bahwa Ia adalah Tuhan dari segala sesuatu, dan karenanya Ia bebas menentukan seturut kehendak dan kebijaksanaan-Nya untuk menyampaikan rahmatNya kepada kita.
Sakramen Pembaptisan (KGK 1213-1284)
Akibat dosa asal, kita lahir di dunia dengan kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23), sehingga kita tidak mungkin bersekutu dengan Allah. Yesus telah turun ke dunia untuk membawa manusia kembali ke pangkuan Allah. Yesus mengatakan bahwa seseorang harus “dilahirkan kembali dalam air dan Roh” (Yoh 3:5), yaitu di dalam Pembaptisan, di mana seseorang dilahirkan kembali secara spiritual. Oleh kelahiran baru di dalam Pembaptisan ini kita diselamatkan (lih. 1Pet 3:21), karena di dalam Pembaptisan kita dipersatukan dengan kematian Kristus untuk dibangkitkan bersama-sama dengan Dia (Rom 6:5).
Jadi Sakramen Pembaptisan mendatangkan dua macam berkat, yaitu penghapusan dosa dan pencurahan Roh Kudus beserta karuniaNya ke dalam jiwa kita, yang memampukan kita untuk hidup baru (Acts 2:38). Oleh Pembaptisan, kita diangkat menjadi anak-anak Allah dan digabungkan ke dalam Gereja yang menjadikan kita anggota Tubuh Kristus.
Sakramen Ekaristi (KGK 1322- 1419)
Kristus mengasihi Gereja-Nya tanpa batas dengan menganugerahkan Tubuh dan Darah-Nya sendiri kepada setiap anggota keluargaNya di dalam perjamuan Ekaristi. Ekaristi merupakan penyempurnaan dari perjamuan Paska Perjanjian Lama, yang ditandai dengan kurban anak domba yang membebaskan orang-orang Israel dari maut. Dalam Ekaristi, Kristuslah, Anak Domba Allah yang menjadi kurban untuk menghapus dosa-dosa kita, dan karena itu kita memasuki Perjanjian Baru yang membebaskan kita dari kematian kekal.
Yesus sendiri berkata, “Jika kamu tidak makan daging-Ku dan minum darah-Ku, engkau tidak mempunyai hidup di dalam dirimu” (Yoh 6:53). Maka, dengan menyambut Ekaristi, kita melaksanakan ajaran Yesus untuk memperoleh hidup yang kekal. Sakramen ini ditetapkan oleh Yesus sendiri pada Perjamuan Terakhir sebelum sengsara-Nya, ketika Ia berkata kepada para rasulNya, “Ambillah, makanlah, inilah TubuhKu… Minumlah…inilah darahKu yang ditumpahkan bagiMu.. ..perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Luk 22:19-29, Mat 26: 28, Mrk 14:22-24).
Gereja Katolik mengajarkan bahwa kurban salib Kristus terjadi hanya sekali untuk selama-lamanya (Ibr 9:28). Kristus tidak disalibkan kembali di dalam setiap Misa Kudus, tetapi kurban yang satu dan sama itu dihadirkan kembali oleh kuasa Roh Kudus untuk mendatangkan buah-buahnya, yaitu penebusan dan pengampunan dosa. Hal itu dimungkinkan karena Yesus yang mengurbankan Diri adalah Tuhan yang tidak terbatas oleh waktu dan kematian, sehingga kurbanNya dapat dihadirkan kembali, tanpa berarti diulangi.
Melalui perkataan imam yang dikenal sebagai konsekrasi, roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus oleh kuasa Roh Kudus. Karena itu, kita harus memeriksa diri sebelum menyambut Ekaristi, sebab “barangsiapa dengan tidak layak makan roti dan minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan…dan barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1Kor 11:27-29). Dari pengajaran Rasul Paulus ini, kita mengetahui bahwa Kristus sungguh hadir di dalam Ekaristi. Yesus memakai segala cara untuk menyatakan bahwa Ia mau tinggal bersama kita, untuk menyertai dan menguduskan kita, karena sungguh besarlah kasihNya kepada kita sebagai anggota Gereja-Nya.
Sakramen Penguatan (KGK 1285-1321)
Tuhan memperkuat jiwa kita juga dengan Sakramen Penguatan. Hal ini kita lihat dari kisah para rasul yang, walaupun telah menerima rahmat Tuhan, mereka dikuatkan secara istimewa pada hari Pentakosta, ketika Roh Kudus turun atas mereka. Atas karunia Roh Kudus ini para rasul dapat dengan berani mengabarkan Injil dan melaksanakan misi yang Yesus percayakan kepada mereka. Karunia Roh Kudus ini diturunkan melalui penumpangan tangan para rasul (Kis 8:14-17) yang kemudian juga dilanjutkan oleh para penerus mereka (para uskup) kepada Gereja-Nya. Melalui Sakramen Penguatan inilah kita dikuatkan dalam iman untuk menghadapi tantangan hidup.
Sakramen Pengakuan/ Tobat (KGK 1422-1498)
Allah mengetahui bahwa di dalam perjalanan iman, kita dapat jatuh di dalam dosa. Maka Ia menganugerahkan Sakramen Pengakuan/ Tobat pada kita, karena Allah selalu siap sedia untuk mengangkat kita dan mengembalikan kita ke dalam persekutuan dengan Dia. Di dalam sakramen ini kita mengakukan dosa kita di hadapan imam, karena Yesus telah memberi kuasa kepada para imamNya untuk melepaskan umatNya dari dosa. Setelah kebangkitanNya, Yesus berkata kepada para rasulNya, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh 20:22-23). Melalui Sakramen Tobat ini kita menerima pengampunan dosa dari Tuhan dan juga rahmatNya, yang membantu kita untuk menolak godaan dosa di waktu yang akan datang.
Sakramen Perkawinan (KGK 1601-1666)
Sebagian besar orang dipanggil untuk kehidupan berumah tangga. Melalui Sakramen Perkawinan, Tuhan memberikan rahmat yang khusus kepada pasangan yang menikah untuk menghadapi bermacam tantangan yang mungkin timbul, terutama sehubungan dengan membesarkan anak-anak dan mendidik mereka untuk menjadi para pengikut Kristus yang sejati.
Dalam sakramen Perkawinan terdapat tiga pihak yang dilibatkan, yaitu mempelai pria, mempelai wanita dan Allah sendiri. Ketika kedua mempelai menerimakan sakramen Perkawinan, Tuhan berada di tengah mereka, menjadi saksi dan memberkati mereka. Allah menjadi saksi melalui perantaraan imam, atau diakon, yang berdiri sebagai saksi dari pihak Gereja.
Sakramen Perkawinan adalah kesatuan kudus antara suami dan istri yang menjadi tanda yang hidup tentang hubungan Kristus dengan GerejaNya (Ef 2:21-33). Karenanya, perkawinan sakramental Katolik adalah sesuatu yang tetap dan tak terceraikan, kecuali oleh maut (Mrk 10:1-2, Rom 7:2-3, 1Kor 7:10-11).
Sakramen Tahbisan (KGK 1536- 1600)
Pada zaman Perjanjian Lama, meskipun bangsa Israel telah dikatakan sebagai ‘kerajaan imam dan bangsa yang kudus’ (Kel 19:6), Allah tetap memanggil para pria tertentu untuk menjalankan tugas sebagai imam (Kel 19:22). Hal yang sama terjadi di dalam Perjanjian Baru, sebab walaupun semua orang Kristen dikatakan sebagai ‘imamat yang rajani’ (1Pet2:9), namunYesus memanggil secara khusus beberapa orang pria untuk menjalankan tugas pelayanan sebagai imam. Melalui Tahbisan ini, para imam diangkat untuk menjadi pelayan Gereja untuk menjalankan tugas-tugas Kristus, yaitu sebagai imam untuk menguduskan, nabi untuk mengajar dan raja untuk memimpin dan melayani umat-Nya. Di atas semua ini tugas yang terpenting adalah mengabarkan Injil dan menyampaikan sakramen-sakramen.
Sakramen Urapan Orang Sakit (KGK 1499- 1532)
Alkitab mengatakan agar jika kita sakit, maka baiklah kita memanggil penatua Gereja untuk mendoakan dan mengurapi kita dengan minyak di dalam nama Tuhan. Dan doa yang didoakan dengan iman ini akan menyelamatkan kita yang sakit dan mengampuni dosa kita (Yak 5:14-15). Oleh karena itu, sakramen Urapan orang sakit ini tidak hanya dimaksudkan untuk menguatkan kita di waktu sakit, tetapi juga untuk membersihkan jiwa kita dari dosa dan mempersiapkan kita untuk bertemu dengan Tuhan.
Kesimpulan: Gereja adalah Tanda Kasih Tuhan
Gereja adalah tujuan akhir hidup manusia dan sarana untuk mencapai tujuan itu. ‘Gereja’ yang merupakan keselamatan manusia dalam persekutuan dengan Allah dan sesama, juga menjadi ‘sakramen keselamatan’, atau sarana dan tanda yang nyata dari misteri kasih Allah yang ditunjukkan oleh pengorbanan Yesus di kayu salib. Sebagai anggota Gereja, kita diikutsertakan di dalam misteri itu, dengan mengambil bagian di dalam misteri Paska Kristus yang dinyatakan di dalam ketujuh sakramen yang kita terima, lewat perantaraan penerus para rasul, yaitu para uskup dan pembantunya (imam). Marilah kita mensyukuri anugerah Gereja Kudus ini, beserta dengan rahmat sakramen dan keberadaan para pemimpin Gereja, sebab oleh semua itu kita beroleh karunia Allah yang tiada batasnya, yaitu keselamatan di dalam persekutuan dengan Tuhan.
Di sini kita melihat bagaimana Allah tidak menganggap benda- benda lahiriah sebagai sesuatu yang buruk, sebab di akhir penciptaan Allah melihat semuanya itu baik (Gen 1:31). Bukti lain adalah Kristus sendiri mengambil rupa tubuh manusia (yang termasuk ‘benda’ hidup) sewaktu dilahirkan ke dunia (lih. Ibr 10:5) Kita dapat melihat pula bahwa di dalam hidupNya, Yesus menyembuhkan, memberi makan dan menguatkan orang-orang dengan menggunakan perantaraan benda-benda, seperti tanah sewaktu menyembuhkan orang buta (Yoh 9:1-7); air sewaktu mengubahnya menjadi anggur di Kana (Yoh 2:1-11), roti dan ikan dalam mukjizat pergandaan untuk memberi makan 5000 orang (Yoh 6:5-13), dan roti dan anggur yang diubah menjadi Tubuh dan DarahNya di dalam Ekaristi (Mat 26:26-28). Jika Yesus mau, tentu Ia dapat melakukan mujizat secara langsung, tetapi Ia memilih untuk menggunakan benda- benda tersebut sebagai perantara. Janganlah kita lupa bahwa Ia adalah Tuhan dari segala sesuatu, dan karenanya Ia bebas menentukan seturut kehendak dan kebijaksanaan-Nya untuk menyampaikan rahmatNya kepada kita.
Sakramen Pembaptisan (KGK 1213-1284)
Akibat dosa asal, kita lahir di dunia dengan kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23), sehingga kita tidak mungkin bersekutu dengan Allah. Yesus telah turun ke dunia untuk membawa manusia kembali ke pangkuan Allah. Yesus mengatakan bahwa seseorang harus “dilahirkan kembali dalam air dan Roh” (Yoh 3:5), yaitu di dalam Pembaptisan, di mana seseorang dilahirkan kembali secara spiritual. Oleh kelahiran baru di dalam Pembaptisan ini kita diselamatkan (lih. 1Pet 3:21), karena di dalam Pembaptisan kita dipersatukan dengan kematian Kristus untuk dibangkitkan bersama-sama dengan Dia (Rom 6:5).
Jadi Sakramen Pembaptisan mendatangkan dua macam berkat, yaitu penghapusan dosa dan pencurahan Roh Kudus beserta karuniaNya ke dalam jiwa kita, yang memampukan kita untuk hidup baru (Acts 2:38). Oleh Pembaptisan, kita diangkat menjadi anak-anak Allah dan digabungkan ke dalam Gereja yang menjadikan kita anggota Tubuh Kristus.
Sakramen Ekaristi (KGK 1322- 1419)
Kristus mengasihi Gereja-Nya tanpa batas dengan menganugerahkan Tubuh dan Darah-Nya sendiri kepada setiap anggota keluargaNya di dalam perjamuan Ekaristi. Ekaristi merupakan penyempurnaan dari perjamuan Paska Perjanjian Lama, yang ditandai dengan kurban anak domba yang membebaskan orang-orang Israel dari maut. Dalam Ekaristi, Kristuslah, Anak Domba Allah yang menjadi kurban untuk menghapus dosa-dosa kita, dan karena itu kita memasuki Perjanjian Baru yang membebaskan kita dari kematian kekal.
Yesus sendiri berkata, “Jika kamu tidak makan daging-Ku dan minum darah-Ku, engkau tidak mempunyai hidup di dalam dirimu” (Yoh 6:53). Maka, dengan menyambut Ekaristi, kita melaksanakan ajaran Yesus untuk memperoleh hidup yang kekal. Sakramen ini ditetapkan oleh Yesus sendiri pada Perjamuan Terakhir sebelum sengsara-Nya, ketika Ia berkata kepada para rasulNya, “Ambillah, makanlah, inilah TubuhKu… Minumlah…inilah darahKu yang ditumpahkan bagiMu.. ..perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (Luk 22:19-29, Mat 26: 28, Mrk 14:22-24).
Gereja Katolik mengajarkan bahwa kurban salib Kristus terjadi hanya sekali untuk selama-lamanya (Ibr 9:28). Kristus tidak disalibkan kembali di dalam setiap Misa Kudus, tetapi kurban yang satu dan sama itu dihadirkan kembali oleh kuasa Roh Kudus untuk mendatangkan buah-buahnya, yaitu penebusan dan pengampunan dosa. Hal itu dimungkinkan karena Yesus yang mengurbankan Diri adalah Tuhan yang tidak terbatas oleh waktu dan kematian, sehingga kurbanNya dapat dihadirkan kembali, tanpa berarti diulangi.
Melalui perkataan imam yang dikenal sebagai konsekrasi, roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus oleh kuasa Roh Kudus. Karena itu, kita harus memeriksa diri sebelum menyambut Ekaristi, sebab “barangsiapa dengan tidak layak makan roti dan minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan…dan barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1Kor 11:27-29). Dari pengajaran Rasul Paulus ini, kita mengetahui bahwa Kristus sungguh hadir di dalam Ekaristi. Yesus memakai segala cara untuk menyatakan bahwa Ia mau tinggal bersama kita, untuk menyertai dan menguduskan kita, karena sungguh besarlah kasihNya kepada kita sebagai anggota Gereja-Nya.
Sakramen Penguatan (KGK 1285-1321)
Tuhan memperkuat jiwa kita juga dengan Sakramen Penguatan. Hal ini kita lihat dari kisah para rasul yang, walaupun telah menerima rahmat Tuhan, mereka dikuatkan secara istimewa pada hari Pentakosta, ketika Roh Kudus turun atas mereka. Atas karunia Roh Kudus ini para rasul dapat dengan berani mengabarkan Injil dan melaksanakan misi yang Yesus percayakan kepada mereka. Karunia Roh Kudus ini diturunkan melalui penumpangan tangan para rasul (Kis 8:14-17) yang kemudian juga dilanjutkan oleh para penerus mereka (para uskup) kepada Gereja-Nya. Melalui Sakramen Penguatan inilah kita dikuatkan dalam iman untuk menghadapi tantangan hidup.
Sakramen Pengakuan/ Tobat (KGK 1422-1498)
Allah mengetahui bahwa di dalam perjalanan iman, kita dapat jatuh di dalam dosa. Maka Ia menganugerahkan Sakramen Pengakuan/ Tobat pada kita, karena Allah selalu siap sedia untuk mengangkat kita dan mengembalikan kita ke dalam persekutuan dengan Dia. Di dalam sakramen ini kita mengakukan dosa kita di hadapan imam, karena Yesus telah memberi kuasa kepada para imamNya untuk melepaskan umatNya dari dosa. Setelah kebangkitanNya, Yesus berkata kepada para rasulNya, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh 20:22-23). Melalui Sakramen Tobat ini kita menerima pengampunan dosa dari Tuhan dan juga rahmatNya, yang membantu kita untuk menolak godaan dosa di waktu yang akan datang.
Sakramen Perkawinan (KGK 1601-1666)
Sebagian besar orang dipanggil untuk kehidupan berumah tangga. Melalui Sakramen Perkawinan, Tuhan memberikan rahmat yang khusus kepada pasangan yang menikah untuk menghadapi bermacam tantangan yang mungkin timbul, terutama sehubungan dengan membesarkan anak-anak dan mendidik mereka untuk menjadi para pengikut Kristus yang sejati.
Dalam sakramen Perkawinan terdapat tiga pihak yang dilibatkan, yaitu mempelai pria, mempelai wanita dan Allah sendiri. Ketika kedua mempelai menerimakan sakramen Perkawinan, Tuhan berada di tengah mereka, menjadi saksi dan memberkati mereka. Allah menjadi saksi melalui perantaraan imam, atau diakon, yang berdiri sebagai saksi dari pihak Gereja.
Sakramen Perkawinan adalah kesatuan kudus antara suami dan istri yang menjadi tanda yang hidup tentang hubungan Kristus dengan GerejaNya (Ef 2:21-33). Karenanya, perkawinan sakramental Katolik adalah sesuatu yang tetap dan tak terceraikan, kecuali oleh maut (Mrk 10:1-2, Rom 7:2-3, 1Kor 7:10-11).
Sakramen Tahbisan (KGK 1536- 1600)
Pada zaman Perjanjian Lama, meskipun bangsa Israel telah dikatakan sebagai ‘kerajaan imam dan bangsa yang kudus’ (Kel 19:6), Allah tetap memanggil para pria tertentu untuk menjalankan tugas sebagai imam (Kel 19:22). Hal yang sama terjadi di dalam Perjanjian Baru, sebab walaupun semua orang Kristen dikatakan sebagai ‘imamat yang rajani’ (1Pet2:9), namunYesus memanggil secara khusus beberapa orang pria untuk menjalankan tugas pelayanan sebagai imam. Melalui Tahbisan ini, para imam diangkat untuk menjadi pelayan Gereja untuk menjalankan tugas-tugas Kristus, yaitu sebagai imam untuk menguduskan, nabi untuk mengajar dan raja untuk memimpin dan melayani umat-Nya. Di atas semua ini tugas yang terpenting adalah mengabarkan Injil dan menyampaikan sakramen-sakramen.
Sakramen Urapan Orang Sakit (KGK 1499- 1532)
Alkitab mengatakan agar jika kita sakit, maka baiklah kita memanggil penatua Gereja untuk mendoakan dan mengurapi kita dengan minyak di dalam nama Tuhan. Dan doa yang didoakan dengan iman ini akan menyelamatkan kita yang sakit dan mengampuni dosa kita (Yak 5:14-15). Oleh karena itu, sakramen Urapan orang sakit ini tidak hanya dimaksudkan untuk menguatkan kita di waktu sakit, tetapi juga untuk membersihkan jiwa kita dari dosa dan mempersiapkan kita untuk bertemu dengan Tuhan.
Kesimpulan: Gereja adalah Tanda Kasih Tuhan
Gereja adalah tujuan akhir hidup manusia dan sarana untuk mencapai tujuan itu. ‘Gereja’ yang merupakan keselamatan manusia dalam persekutuan dengan Allah dan sesama, juga menjadi ‘sakramen keselamatan’, atau sarana dan tanda yang nyata dari misteri kasih Allah yang ditunjukkan oleh pengorbanan Yesus di kayu salib. Sebagai anggota Gereja, kita diikutsertakan di dalam misteri itu, dengan mengambil bagian di dalam misteri Paska Kristus yang dinyatakan di dalam ketujuh sakramen yang kita terima, lewat perantaraan penerus para rasul, yaitu para uskup dan pembantunya (imam). Marilah kita mensyukuri anugerah Gereja Kudus ini, beserta dengan rahmat sakramen dan keberadaan para pemimpin Gereja, sebab oleh semua itu kita beroleh karunia Allah yang tiada batasnya, yaitu keselamatan di dalam persekutuan dengan Tuhan.
Novena Yang Tak Pernah Gagal
Oh Hati Kudus Yesus yang dipuji dan dimuliakan selama-lamanya.
Maria Ibu Yesus yang diberkati dan Santo Yosef doakanlah kami,
arahkanlah doaku dan kabulkanlah permohonanku……..
Semoga Hati Kudus Yesus disembah, dimuliakan dan dipuji di seluruh bumi,
kini dan selama-lamanya.
Yesus kami percayakan diri kami ke dalam tanganMu. Amin. (diulang 6x)
Doa Bapa Kami
Doa Salam Maria
Novena Kepada St.Yudas Tadeus
Novena Santo Yudas Tadeus
Rasul yang amat suci,
Santo Yudas Tadeus, pelayan dan sahabat Yesus yang setia, Gereja Semesta
menghormati dan memohon kepadamu, sebagai penolong dari masalah-masalah yang
tampaknya tidak ada harapannya, hal-hal yang tidak ada jalan keluarnya.
Doakanlah aku, karena aku merasa sendirian dan tidak mempunyai penolong.
Aku mohon
padamu, gunakanlah kekuatan khusus yang diberikan kepadamu untuk memberikan
padaku bantuan nyata dan sesegera mungkin disaat aku merasa bantuan itu hampir
tidak ada. Dampingilah aku dalam kebutuhanku yang mendesak ini sehingga aku
boleh menerima penghiburan dan bantuan Surgawi atas semua kebutuhanku, masalah
dan penderitaanku, khususnya .......... (sebutkan permintaan anda) dan sehingga
aku akan memuji Tuhan bersamamu dan semua orang terpilih selamanya. Aku
berjanji, oh Santo Yudas Tadeus untuk selalu mengingat bantuan besar ini, untuk
selalu menghormati sebagai Rasul yang istimewa dan perkasa diantara kedua belas
Rasul lainnya dan untuk meningkatkan devosi kepadamu.
Semoga Hati Yesus yang
Mahakudus selalu dihormati, dicintai disemua Tabernakel sampai akhir zaman.
Semoga Hati Yesus yang
Mahakudus dihormati dan dimuliakan sekarang dan selama-lamanya.
Santo Yudas Tadeus
doakanlah aku dan dengarlah doaku.
Terberkatilah Hati
Kudus Yesus.
Terberkatilah Hati
Maria yang tak bernoda.
Terberkatilah Santo
Yudas Tadeus.
Diseluruh bumi dan
selalu disepanjang masa.
Amin.
Untuk
menyebarluaskan devosi kepada Santo Yudas Tadeus, anda bisa mencetak atau
membagikannya kepada kerabat dan sahabat anda. Caranya dengan mengarahkan
cursor anda dibagian kanan website ini, setelah itu anda bisa menemukan beberapa
pilihan. Anda bisa membagikannya lewat media sosial Facebook, Twitter, Gmail atau bisa juga anda cetak dengan menekan tombol cetak dibagian tersebut. Anda bisa mengganti sendiri kata-kata yang bercetak miring ini namun dengan tetap mencantumkan Katolisitas Indonesia sebagai tempat dimana anda mendapatkan Novena ini. Novena ini didoakan 6 x sehari
selama 9 hari berturut-turut dan tinggalkan 9 lembar salinannya di Gereja
setiap hari. Doa akan dijawab pada hari ke 9 atau sebelumnya dan belum pernah
gagal. Anda akan menerima intensi anda sebelum hari ke-9 berlalu tidak peduli
bagaimana mustahilnya doa anda akan dijawab.
Dominus illuminatio mea!
Rabu, 28 November 2018
DOA KEPADA SANTO YUSUF
Santo Yusuf, tolonglah bantu aku dengan kekuatan perantaraanmu dan mohonkan bagiku dari Puteramu yang Illahi itu, segala berkat rohani melalui Yesus Kristus, Tuhan kami. Dengan demikian, dibantu oleh kekuatan sorgawimu di bumi ini, aku dapat mempersembahkan terima kasih dan hormatku kepada Bapa yang Maha Kasih
Ya Santo Yusuf, aku tak pernah jemu memandangmu dan memandang Yesus yang tertidur dalam pelukanmu. Aku tidak berani mendekat selagi Dia beristirahat tenang dekat hatimu. Dekaplah Dia atas namaku dan ciumlah keningNya yang indah itu bagiku dan mohonkanlah agar Dia membalasku dengan ciuman, bilamana aku hampir meghembuskan nafasku yang terakhir
Santo Yusuf, pelindung jiwa-jiwa yang akan berpulang, doakanlah aku
AMIN
ucapkan doa ini selama 9 pagi berturut-turut dan sebutkanlah permohonan anda
NOVENA DAN DOA KEPADA SANTO PEREGRINUS
RIWAYAT SINGKAT SANTO PEREGRINUS
(Santo Peregrinus adalah pelindung para penderita kanker dan penyakit yang sulit disembuhkan serta gangguan kaki)
Santo Peregrinus dilahirkan di Forli, Italia tahun 1260. Sebagian besar
dari masa hidupnya dihabiskan bersama para orang sakit dan yang hampir
mati. Kemudian ia menderita kanker pada kakinya. Para dokter mau
mengamputasi kakinya, tetapi Peregrinus menolak dan memutuskan untuk
berdoa kepada Allah. Dia mendapatkan penyembuhan yang ajaib setelah
mendapat sebuah penglihatan dimana Yesus menyentuh kakinya dan kankernya
pun lenyap. Karena hal ini, Santo Peregrinus dikenal sebagai
pelindung para penderita kanker
Ia wafat pada tahun 1345 dan pesatanta dirayakan pada tanggal 2 Mei
Kepada Allah, Sumber Segala Kuasa dan melalui kami memohon perllindungan ketika segala kuasa manusia tidak lagi bermanfaat
Engkau yang diberi penglihatan tentang Yesus yang turun dari Kayu Salib untuk menyembuhkan penyakitmu, mintalah dari Allah dan Bunda Maria, kesembuhan bagi mereka yang kusebut dan kupercayakan kepada dirimu:
(hening sejenak dan sebutkan nama-nama orang yang didoakan)
Melalui perantaraan dan pertolonganmu, kami akan melambungkan nyanyian pujian bagi Allah, sekarang dan untuk selama-lamanya
AMIN
NOVENA KEPADA SANTO PEREGRINUS
Santo Peregrinus, pembuat keajaiban yang mulia, engkau menjawab
panggilan Illahi dengan satu semangat menolak semua bentuk kesenangan
hidup dan semua kehormatan duniawi yang hampa, guna mengabdikan dirimu
kepada Allah
Engkau bekerja dengan semangat dan tanpa kenal lelah bagi keselamatan
jiwa-jiwa. Dalam kesatuan dengan Yesus yang tersalib, engkau dengan
sabar menanggung penderitaan yang sangat menyakitkan
Dalam kesabaranmu yang luar biasa itu engkau disembuhkan secara ajaib
dari kanker pada kakimu dengan sentuhan tangan ilahi Yesus sendiri
Aku berdoa kepadamu, perolehlah bagiku rahmat untuk menanggapi setiap
panggilan Allah. Bangkitkan dalam hatiku semngat haus akan keselamatan
jiwa-jiwa
Bebaskanlah aku dari kelemahan- kelemahan yang begitu sering menyakitkan
tubuhku yang lemah. Dan perolehlah bagiku rahmat kesediaan menerima
penderitaan-penderitaan yang dikehendaki Allah bagiku
Semoga aku, dengan meneladani keutamaan-keutamaanmu dan mencintai Tuhan
yang tersalib dan BundaNya yang berdukacita mendapat kemuliaan kekal di
surga
AMIN
DOA PENUTUP SANTO PEREGRINUS
Ya Allah, kasihanilah dan dengarkanlah doa-doa yang aku panjatkan
kepadaMu dalam penghormatan kepada Santo Peregrinus, hambaMu yang
terkasih
Semoga aku, yang tidak tergantung pada jasa-jasaku sendiri, mendapat
bantuan dalam kebutuhan-kebutuhanku melalui perantaraan Santo Peregrinus
yang hidupnya berkenan padaMu. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami
AMIN
DOA MELALUI SANTO PEREGRINUS
Santo Peregrinus yang mulia engkau disebut sebagai "Yang mempunyai
Kuasa", " Pembuat Mukjizat". Banyak mukjizat yang telah engkau peroleh
dari Allah bagi mereka yang meminta pertolongan dan perantaraanmu.
Engkau sendiri telah bertahun-tahun menyandang penyakit kanker dalam
dirimu, penyakit yang menggerogoti badan.Kepada Allah, Sumber Segala Kuasa dan melalui kami memohon perllindungan ketika segala kuasa manusia tidak lagi bermanfaat
Engkau yang diberi penglihatan tentang Yesus yang turun dari Kayu Salib untuk menyembuhkan penyakitmu, mintalah dari Allah dan Bunda Maria, kesembuhan bagi mereka yang kusebut dan kupercayakan kepada dirimu:
(hening sejenak dan sebutkan nama-nama orang yang didoakan)
Melalui perantaraan dan pertolonganmu, kami akan melambungkan nyanyian pujian bagi Allah, sekarang dan untuk selama-lamanya
AMIN
Langganan:
Komentar (Atom)
Doa Kepada Santa Rita
O pelindung yang suci dari orang-orang yang berharap,Santa Rita, yang permohonannya dihadapan Tuhan tidak pernah ditolak, yang kelimpahan p...
-
KUMPULAN DOA HARIAN BAHASA INDONESIA DAN TETUM Tanda Salib Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin (Bahasa Tetum) ...
-
Novena Santo Yudas Tadeus 12:12 Sumber: Katolisitas Indonesia Rasul yang amat suci, Santo Yudas Tadeus, pelayan dan sah...
-
NOVENA KEPADA HATI KUDUS YESUS (novena ini dilakukan setiap hari 9 x berturut-turut pada jam-jam yang sama) Bapa Kami........... Sal...



